ItulahPenjelasan dari Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap perencanaan adalah? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945 yaitu pasal? lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak Padadasarnya Veda diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu : Sruti, Smrti dan Nibanda (kitab agama). Mengenai Sruti sudah dijelaskan di atas. Smrti merupakan kelompok kitab ke-dua sesudah Sruti (kitab wahyu) dan dianggap sebagai kitab hukum Hindu. Kitab Smrti dinyatakan dalam beberapa kitab sebagai kitab Dharmasastra. April2019 1 2K Report Pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah a. keindahan b. harga pakaian c. sesuai dengan zaman d. tidak berlebih-lebihan e. sesuai selera pribadi akibnugrah2 Jawabannya D. Tidak Berlebih lebihan 3 votes Thanks 5 More Questions From This User See All Jihanita01 May 2019 | 0 Replies Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Jakarta - Resume buku adalah suatu dokumen yang mengandung ringkasan pengalaman, pendidikan, keahlian, dan pencapaian seseorang dalam sebuah cerita. Resume buku juga bisa diartikan sebagai sebuah ringkasan atau rangkuman yang mengambil bagian dari inti atau pokok dari suatu tulisan dalam bentuk yang panjang, termasuk pada buku. Lirik Lagu Padam Padam - Kylie Minogue Lirik Lagu Flu - HEIZE feat. CHANGMO Cara Membuang Kasur, Jangan Asal Taruh di Tempat Sampah Resume buku biasanya mengambil isi atau gagasan pokok pada suatu buku. Setelah diambil kemudian disusun secara lebih singkat, di dalamnya juga dituliskan lengkap mengenai identitas buku, tujuan dari penulisan buku, kelebihan dari buku, kekurangan dari buku, serta kesimpulan dari resume yang dilakukan. Agar lebih paham, berikut cara membuat resume buku, dilansir dari laman Deepublishstore, Senin 5/6/2023.Berita Motion grafis delapan catatan buruk Chelsea di musim 2022/2023. Terparah hamburkan banyak uang, namun tanpa membuat resume buku. Credit Membaca Buku Secara Menyeluruh Sebelum melakukan resume buku, pastikan membaca buku yang akan diresume secara menyeluruh. Kamu perlu memahami isi dari buku tersebut sebelum melakukan resume buku. Membaca buku secara menyeluruh akan mempermudah kamu dalam memahami maksud dan tujuan penulis yang disampaikan ke dalam buku tersebut. 2. Menemukan Gagasan Utama Setelah membaca keseluruhan isi buku secara berulang-ulang dan bahkan mengetahui isi dari buku tersebut, tahap selanjutnya adalah menemukan gagasan utama dari buku tersebut. Setelah membaca dan memahami, kamu perlu mencatat gagasan utama dari buku yang sudah kamu baca sebelum membuat ringkasan yang tepat. Pada dasarnya, tidak semua paragraf yang ada di dalam buku tersebut mengandung gagasan utama. Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk dapat menemukan gagasan utama atau ide pokok di dalam buku tersebut, sebagai batasan dalam menulis resume buku. 3. Mulai Menulis Resume Setelah itu, gunakan catatan gagasan buku yang sudah didapatkan tadi untuk pegangan dan gambaran umum menulis resume buku. Tulislah gambaran umum mengenai isi buku secara menyeluruh ke dalam resume buku yang kamu tulis. Tuliskan juga bagaimana hasil pencatatan dari gagasan utama di dalam resume buku yang kamu tulis. Menulis resume buku adalah dengan cara membuat resume dengan bentuk paragraf demi paragraf yang dapat menjelaskan mengenai isi buku secara lengkap dan sederhana. 4. Membaca Kembali Resume yang Dibuat Terakhir, setelah menulis resume buku, pastikan kamu kembali membaca resume buku yang sudah kamu buat tersebut. Hal ini penting untuk membantu kamu memastikan bahwa tidak ada kekeliruan dan kesalahan dalam menulis resume buku tadi. Kamu harus memeriksa secara terperinci penulisan, pemilihan kata, dan lain sebagainya agar tulisan kamu berkualitas dan dapat dipahami Resume dan MeringkasResume dan ringkasan adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada cara penulisannya. Resume tidak harus ditulis secara berurutan sesuai teks atau tulisan aslinya. Sementara itu, ringkasan harus ditulis secara berurutan, teratur, dan sistematis sesuai teks atau tulisan aslinya. Selain itu, resume biasanya mencantumkan kekurangan dan kelebihan serta analisis mengenai suatu tulisan termasuk buku. Sedangkan meringkas hanya menuliskan rangkuman dari buku tanpa memperhatikan adanya kekurangan dan juga kelebihan di dalam buku tersebut. Sumber Deepublishstore Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini. Pakaian yang utama adalah mengikuti kebiasaan masyarakat. Diantara Adab Ber pakaian Adalah Tidak Menyelisihi Kebiasaan Masyarakat Di antara adab yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah hendaknya tidak menyelisihi kebiasaan masyarakat setempat, berusaha menggunakan pakaian yang biasa digunakan masyarakat, selama tidak terdapat pelanggaran syari’at. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau mengatakan بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَصْحَابِهِ جَاءَهُمْ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ فَقَالَ أَيُّكُمُ ابْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ؟ “Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang bersama para sahabatnya, datanglah seorang lelaki Badwi lalu bertanya siapakah diantara kalian yang merupakan cucu Abdul Muthalib?’” Dalam riwayat lain بينما نحن جلوسٌ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم في المسجدِ، دخل رجلٌ على جَمَلٍ، فأناخه في المسجدِ ثم عَقَلَهُ، ثم قال لهم أَيُّكم مُحَمَّدٌ ؟ “Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedang bersama para sahabatnya, datanglah seorang lelaki sambil menunggang unta, lalu ia meminggirkan untanya di masjid kemudian mengikatnya. Ia bertanya siapakah diantara kalian yang bernama Muhammad?” HR. Bukhari no. 63, Muslim no. 12. Jadi lelaki Badwi ini hendak mencari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, seorang Rasul, namun dia melihat tidak ada orang penampilannya mencolok atau beda sendiri. Sehingga dia perlu untuk bertanya. Ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berbusana dan berpenampilan sebagaimana para sahabat, tidak beda sendiri, tidak mencolok perhatian, walaupun beliau seorang yang paling mulia di antara mereka. Pakaian yang dipakai oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berupa jubah, gamis, imamah dan lainnya, bukan beliau gunakan dalam rangka tasyri’ menjelaskan syari’at. Namun dalam rangka mengikuti pakaian masyarakat setempat. Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan menjelaskan كلباسه صلى الله عليه وسلم فهذا النوع مباح لم يقصد به التشريع فلا استحباب للمتابعة، لأن اللباس منظور فيه إلى العادة التي اعتادها أهل البلد ولهذا لم يغير الرسول صلى الله عليه وسلم لباسه الذي كان يلبسه قبل النبوة، وإنما وضع الإسلام شروطاً وضوابط للباس الرجل والمرأة تستفاد من الكتاب والسنة “Seperti pakaian yang digunakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Ini jenis perbuatan beliau yang tidak dimaksudkan untuk tasyri’. Maka tidak ada anjurkan untuk mengikutinya. Karena masalah pakaian adalah masalah yang perlu melihat kepada kebiasaan masyarakat setempat. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak mengubah cara berpakaian beliau sehingga berbeda dengan sebelum beliau menjadi Nabi. Namun Islam memberikan syarat-syarat dan kaidah-kaidah dalam berpakaian bagi laki-laki dan wanita, yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah” Syarhul Waraqat, 128 – 129. Baca juga Memantaskan Diri Dengan Pakaian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam Melarang Menggunakan Libas Syuhrah Selain itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga melarang menggunakan libas syuhrah. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Siapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, maka Allah akan memberinya pakaian hina pada hari kiamat.” HR. Abu Daud An An Nasai dalam Sunan Al-Kubra no,9560, dan dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami Apa itu Libas Syuhrah? Libas syuhrah adalah pakaian yang membuat pemakainya menjadi populer dan menjadi perhatian orang-orang banyak. Diantara bentuk libas syuhrah adalah ketika menyelisihi kebiasaan masyarakat setempat. Dari semua penjelasan di atas, kesimpulannya, hendaknya dalam berpakaian kita memperhatikan apa yang biasa dipakai oleh masyarakat setempat. Demikianlah para ulama kita memberi bimbingan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ketika ditanya hukum memakai imamah, beliau menjelaskan لبس العمامة ليس من السنن لا المؤكدة ولا غير المؤكدة لأن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم كان يلبسها اتباعا للعادة التي كان الناس عليها في ذلك الزمن، ولهذا لم يأت حرف واحد من السنة يأمر بها فهي من الأمور العادية التي إن اعتادها الناس فليلبسها الإنسان لئلا يخرج عن عادة الناس فيكون لباسه شهرة، وإن لم يعتدها الناس فلا يلبسها هذا هو القول الراجح في العمامة “Memakai imamah bukanlah sunnah. Bukan sunnah muakkadah ataupun sunnah ghayru muakkadah. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dahulu memakainya dalam rangka mengikuti adat pakaian yang dikenakan orang setempat pada waktu itu. Oleh karena itu tidak ada satu huruf pun dari hadits yang memerintahkannya. Maka memakai imamah termasuk perkara adat kebiasaan yang biasa dilakukan orang-orang. Seseorang memakainya dalam rangka supaya tidak keluar dari kebiasaan orang setempat, sehingga kalau memakai selain imamah, pakaiannya malah menjadi pakaian syuhrah. Jika orang-orang setempat tidak biasa menggunakan imamah maka jangan memakainya. Inilah pendapat yang rajih dalam masalah imamah.” Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani juga menjelaskan “Imamah, paling maksimal bisa jadi hukumnya mustahab sunnah. Namun yang rajih, memakai imamah adalah termasuk sunnah adah adat kebiasaan, bukan sunnah ibadah” Silsilah Adh Dha’ifah, 1/253, dinukil dari Ikhtiyarat Imam Al Albani, 480. Al Lajnah Ad Daimah juga ketika ditanya tentang menggunakan pakaian laki-laki setinggi setengah betis, mereka menjawab لباس الرجل يكون ما بين نصف الساق إلى الكعب، وإذا كان المجتمع الذي يعيش فيه اعتادوا حدًا معينا في ذلك كإلباسهم إلى الكعب، فالأفضل أن لا يخالفهم في ذلك ما دام فعلهم جائزا شرعا والحمد لله “Pakaian lelaki itu hendaknya antara setengah betis sampai mata kaki. Jika masyarakat setempat menganggap biasa suatu batas ukuran tertentu, seperti ketika mereka menganggap biasa pakaian yang sebatas mata kaki, maka yang utama adalah tidak menyelisihi mereka. Selama apa yang jadi kebiasaan tersebut dibolehkan dalam syariat. Walhamdulillah” Fatawa Al Lajnah, 24/11-12. Baca juga Hukum Menggulung Pakaian Saat Shalat Catatan Penting Jika pakaian yang menjadi kebiasaan masyarakat terdapat pelanggaran syariat, maka tidak boleh mengikutinya. Bahkan wajib menyelisihinya walaupun dipandang aneh atau menjadi perhatian. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ “Barangsiapa mencari ridha Allah ketika orang-orang tidak suka, maka akan Allah cukupkan ia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha manusia, dengan kemurkaan Allah. Akan Allah buat ia terbebani oleh manusia“. Dalam riwayat lain من التمس رِضا اللهِ بسخَطِ الناسِ ؛ رضِيَ اللهُ عنه ، وأرْضى عنه الناسَ ، ومن التَمس رضا الناسِ بسخَطِ اللهِ ، سخِط اللهُ عليه ، وأسخَط عليه الناسَ “Barangsiapa yang mencari ridha Allah walaupun orang-orang murka, maka Allah akan ridha padanya dan Allah akan buat manusia ridha kepadanya. Barangsiapa yang mencari ridha manusia walaupun Allah murka, maka Allah murka kepadanya dan Allah akan buat orang-orang murka kepadanya juga“ HR. Tirmidzi Ibnu Hibban dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi. Dan adat kebiasaan masyarakat itu tidak bisa mengharamkan yang halal dan tidak bisa menghalalkan yang haram. Ini perbuatan yang banyak dicela dalam Al Qur’an. Di antaranya Allah berfirman وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ “Apabila dikatakan kepada mereka “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka kaum Musyrikin Jahiliyah menjawab “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk?” QS. Al Maidah 104. Misalnya jika para wanita di suatu masyarakat biasa menggunakan pakaian yang tidak syar’i, atau bahkan tidak menutup aurat, maka tetap tidak boleh diikuti. Para wanita Muslimah wajib berpegang pada hijab syar’i dan tidak boleh mengikuti masyarakat. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat. Ditulis oleh Ustadz Yulian Purnama, Join channel telegram fawaid_kangaswad - Model pakaian sekarang bermacam-macam, tetapi terpikirkah sejak kapan manusia berpakaian dan kenapa manusia harus berpakaian? Ratusan ribu tahun lalu, pakaian mulai digunakan oleh para manusia itu diyakini dari beberapa petunjuk tentang penggunaan pakaian di situs arkeologi, seperti Gran Dolina di Pengunungan Atapuerca Spanyol yang terhubung dengan kehidupan Homo antecessor 1,2 juta - tahun lalu atau di di Schöningen, Jerman yang terhubung dengan Homo heidelbergensis dan tahun lalu. Mengutip dari menyebutkan sebuah studi 2012 memperkirakan bahwa manusia Neanderthal sekitar tahun lalu di Eurasia mungkin menutupi tubuh mereka dengan pakaian hingga 80 persen untuk bertahan hidup di musim dingin yang keras. Manusia purba saat itu menggunakan jarum yang terbuat dari tulang dan batu, untuk membuat pakaian yang dijahit. Baca juga Evolusi Pakaian Golf di Seluruh Dunia Pakaian berfungsi sebagai perlindungan diri Bisa dipahami bahwa manusia zaman purba mulai belajar membuat dan menggunakan pakaian karena mereka butuh melindungi diri dari lingkungan alami, seperti cuaca. Pakaian melindungi tubuh manusia dari sengatan matahari, terpaan angin, debu yang tertiup, serangga, duri, dan hujan. Sementara, bahan dan bentuk pakaian tersebut akan menyesuaikan dengan lingkungan yang identik di sana. Seperti, wanita Mesir kuno mengenakan pakaian berbahan linen yang sangat halus dan terlihat transparan, untuk mendinginkan tubuh dari cuaca panas yang identik di sana. Orang Romawi kuno yang memiliki toga sebagai pakaian tradisionalnya, menganggap celana panjang orang Eropa Utara adalah gaya barbar. Sebenarnya, orang Eropa Utara identik menggunakan celana panjang karena iklim di wilayah mereka yang lebih dingin, sehingga mereka butuh untuk menggunakan pakaian yang lebih menutupi badan. Perlindungan diri menjadi fungsi dasar dari pakaian dan alasan kenapa manusia harus berpakaian. Alasan tersebut kemudian berkembang, seperti yang dilansir dari Baca juga Sejarah Tekstil dan Awal Mula Produksi Pakaian Modern Pakaian berfungsi sebagai aspek kesopanan Fungsi kesopanan dari berpakaian sangatlah bervariasi dan tergantung pada tempat seseorang itu berada dan identitas budaya yang bisa saja bergeser di sana. Seperti contohnya di Timur Tengah di lingkungan mayoritas Muslim, seseorang perlu berpakaian tertutup, tidak bisa sembarangan, terlepas imannya apa, untuk memenuhi aspek kesopanan. Selain itu, pakaian yang tertutup akan melindungi tubuh dari sengatan matahari yang terik dan angin berpasir, cuaca alami di sana. Contoh lainnya, pada awal abad ke-20 atau era kerajaan masih berjaya, para bangsawan adalah trendsetter dari standar kesopanan berpakaian masyarakatnya. Wanita harus berpakaian dengan gaun berlapis dan panjang, jika tidak maka dipandang tidak sopan. Baca juga Sejarah Pakaian di Era Purba Pakaian berfungsi sebagai identitas gender dan daya tarik Melewati zaman manusia purba, fungsi pakaian manusia sudah semakin berkembang, sudah tidak lagi sekedar melindungi tubuh, tetapi juga sebagai daya tarik terhadap lawan jenis. Sepanjang sejarah manusia, seseorang menggunakan pakaian sebagai identitas gender, yang kemudian menjadi media untuk bisa tampil menarik bagi lawan jenisnya. Pada zaman kuno, panjang jubah tergantung pada jenis kelamin. Di Roma Kuno, pria mengenakan jubah lebih pendek, sedangkan wanita menggunakan yang lebih panjan. Di Eropa abad pertengahan, pria memakai tunik yang memperlihatkan kaki mereka, sedangkan kaki wanita selalu tertutup. Kemudian gagasan fungsi pakaian untuk menarik lawan jenis secara seksual dapat berubah seiring dahulu bentuk kaki wanita tidaklah menjadi objek daya tarik yang diekspos untuk lawan jenisnya, berbeda dengan zaman modern kini yang kebalikannya. Kaki ramping dan jenjang memiliki daya tarik tinggi, sehingga pakaian sekarang akan lebih banyak mengekspos bentuk kaki wanita, seperti celana jins ketat, celana pendek, rok atau gaun pendek. Di zaman kerajaan, celana panjang itu adalah pakaian konyol dan tidak feminin bagi wanita. Baca juga Ketika Pakaian Dalam dan Rok Perempuan Jadi Senjata Melawan Militer Myanmar Pakaian berfungsi sebagai pernyataan status Manusia berpakaian memiliki fungsi juga untuk menunjukkan statusnya dalam hierarki sosial agar dapat mudah dikenali. Pakaian dengan gaya, kain, warna, tutup kepala, dan ornamen tertentu sangat berbeda antarorang, yang dapat menunjukkan ragam tingkat sosial ekonomi. Perbedaan status mungkin tampak sangat jelas ketika kita melihat potret seorang raja dan ratu dibandingkan dengan seorang petani. Hari ini, ketika kita semua berpakaian dengan cara yang sama, yang akan membedakan adalah kualitas bahan yang digunakan dan produsen pakaiannya. Semakin berkualitas bahan pakaian, semakin tinggi status sosial ekonominya. Bersamaan dengan status, pakaian juga akan menunjukkan tingkat beban tanggung jawab seseorang dalam suatu lingkungan organisasi atau instansi. Ketika orang-orang berkumpul di dalam pabrik, orang luar akan bisa menentukan seseorang yang memiliki status sosial yang tinggi dan bertanggung jawab atas kegiatan di sana. Para pekerja pabrik akan menggunakan pakaian pelindung dan utilitas yang kuat, dan dengan mudah dikenali bahwa bosnya adalah yang menggunakan pakaian lebih ringan dan formal, seperti setelan kemeja. Status di sini tidak hanya mengacu pada posisi sosial ekonomi, tetapi juga pekerjaan seseorang untuk memudahkan orang lain yang membutuhkan. Hal itu dapat dipahami kenapa dokter, suster, tentara, polisi, atau pegawai layanan masyarakat lainnya harus berpakaian khusus untuk dapat dikenali dengan mudah status pekerjaan dan tugas mereka. Begitu pula di acara pernikahan, pasangan pengantin didandani berpakaian lebih menonjol dari pada biasanya, karena menandai momen istimewa sekali seumur hidup dan agar bisa dibedakan dengan para tamunya. Baca juga Kenakan Pakaian Serba Ungu, Begini Maknanya bagi Kamala Harris Pakaian berfungsi sebagai pernyataan pernyataan politik Manusia berpakaian sering kali difungsikan juga sebagai pernyataan identitas ideologi atau politik seseorang. Di Amerika, dasi merah menunjukkan seorang pendukung Partai Republik Republikan, sementara dasi biru berarti pemakainya adalah seorang pendukung Partai Demokrat. Sekitar 200 tahun, tampilan Bohemia telah menunjukkan bahwa pemakainya menentang produksi massal dan merangkul akivitas daur ulang, kerajinan tangan, dan individualitas artistik. Selama masa perang dunia, tampilan militer menjadi rujukan gaya populer pakaian orang pada umumnya. Pembatasan kain pada Perang Dunia II kemudian memperkenalkan hemline yang lebih pendek, alas kaki non-kulit, dan hiasan pakaian yang lebih sedikit dari pada sebelumnya. Sebelum perang dunia, kolonial Amerika mengimpor tekstil karena lebih ekonomis untuk mengekspor produk pertanian dan kayu. Namun, Revolusi Amerika dan boikot produk-produk Inggris mendorong para wanita untuk membuat kain tenunan sendiri. Pakaian tenunan sederhana menjadi pernyataan patriotik. Saat Revolusi Komunis di China bergelora, jaket Mao Zedong menjadi ikon umum yang dipakai oleh masyarakat untuk menunjukkan dukungan politik mereka. Sama halnya, seperti kemeja kotak-kotak berwarna merah-biru yang pernah hits pada massanya di Indonesia, saat Jokowi-Ahok pertama kali mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Banyak pendukung politik pasangan tersebut berpakaian kemeja kotak-kotak merah-biru di setiap kampanye. Baca juga Pakai Pakaian Ketat dan Keluar Tak Ditemani Pria, Wanita Ini Dibunuh Taliban Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian adalah